Penulisan CV tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru, kita harus membuat CV sebelumnya. Kebanyakan lowongan pekerjaan yang diiklankan tiba-tiba dan tidak tentu. Jika tidak siap, risikonya kita akan membuat CV dengan terburu-buru. Bagaimanapun, CV yang dibuat harus penuh kesungguhan sehingga tampil sempurna. Jangan membuat CV dalam kondisi mendadak, tetapi rencanakanlah dengan matang, sungguh-sungguh, dan luangkan waktu secara khusus. Yakinlah, semakin baik CV yang kita buat, semakin baik pula apresiasi penerimanya.
CV yang ringkas dan padat akan lebih menarik perhatian pembacanya daripada CV yang panjang dan bertele-tele. Sebaliknya, bila kita baru lulus sekolah, buatlah CV sedikit lebih panjang dan menarik dengan memuat lebih banyak kegiatan dan minat kita walaupun belum punya banyak pengalaman. Jelaskan mengenai aktivitas selain kuliah di kampus, misalnya pernah menjabat sebagai anggota pendidikan di senat, serta jelaskan apa saja kegiatan selama menjadi anggota seksi pendidikan tersebut. Peran apa yang akan kita mainkan dalam menjalankan program bidang pendidikan. Buatlah outline CV yang aman untuk diperbaharui setiap saat.
Buatlah CV dengan rapi, susunlah informasi berdasarkan tahun terakhir hingga ke tahun terbelakang perjalanan hidup kita. Pilih font yang sederhana, kecuali jika hendak melamar bidang pekerjaan kreatif, akan sah-sah saja mengeksplorasi kemampuan diri kita membuat CV agar terlihat heboh. Perhatikan jarak dan spasi agar sedikit longgar supaya pembaca tidak perlu mendekatkan CV ke matanya.
Sering kali ada pertanyaan, dengan cara apa CV ditulis. Ketik komputer, mesin tik listrik, mesin tik manual, atau ditulis tangan? Tak ada ketentuan yang pasti, tetapi saat teknologi komputer sudah merasuk sampai ke pelosok desa, sepertinya tak perlu lagi repot-repot lagi menulis CV dengan tangan. Ada beberapa perusahaan yang memang menginginkan agar CV ditulis dengan tangan. Maksudnya agar dapat membaca kemampuan kita dalam menulis dan merangkai kata-kata. Namun, sekarang alasan ini sudah tidak relevan karena belum tentu CV tersebut ditulis sendiri oleh si pelamar. Di samping itu, surat lamaran saat ini sudah banyak dikirim melalui email, apa iya masih mau nekat menulis dengan tangan, memindainya (scan) dahulu, baru kemudian mengirimkannya lewat internet?.
Selain itu, gunakan bahasa Inggris untuk CV yang ditunjukkan kepada perusahaan asing atau perusahaan ternama yang berbasis di kota besar. Untuk perusahaan daerah, lebih baik gunakan Bahasa Indonesia. Baik dalam menggunakan bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia, pastikan CV ditulis dengan baik dan benar sesuai dengan tata bahasa yang semestinya. Membuat daftar riwayat hidup atau CV harus berdasarkan susunannya. Jika dibuat sembarangan atau tidak teratur, dapat menjadi alasan ditolaknya lamaran. Dengan riwayat hidup yang telah kita siapkan, akan mudahkan ketika mengisi formulir perusahaan yang telah disediakan dan harus diisi.
Sebaiknya daftar riwayat hidup atau CV disesuaikan ukurannya dengan surat lamaran dan fotokopi ijazah. Setiap daftar riwayat hidup yang akan dikirimkan harus merupakan ketikan asli, bukan fotokopi, atau salinan. Urutan daftar riwayat hidup sebagai berikut.
a. Nama
Penulisan CV untuk perusahaan asing agar memerhatikan penulisan nama dengan benar sesuai dengan kebiasaan internasional. Contoh, “Haris SIMBOLON”. Komponen nama yang harus dimasukkan adalah nama pertama dan nama keluarga. Penulisan nama tengah tidak terlalu diperlukan karena dapat menimbulkan kebingungan. Jadi, bila ada nama tengah biasanya ditulis seperti “Haris S. SIMBOLON”. Bagi mereka yang tak punya nama keluarga atau nama marga, nama terakhir dapat difungsikan sebagai nama keluarga. Misalnya, “Kinzana A. MATIANI”.
Hindari cara penulisan nama yang dapat membuat bingung, seperti “M.K.SIRAIT” atau “SIRAIT Marcia”. Begitu juga bila ada nama lain yang mengikuti nama gadis, misalnya nama suami (bagi yang sudah menikah). Pastikan pencantumannya karena ini akan berguna untuk penulisan nama belakang berikutnya bila diterima sebagai karyawan. Contoh “Marcia T. SEBAYANG”.
b. Nomor Telepon
Cantumkan selalu nomor telepon. Bila tidak punya, minta izin kepada sahabat atau kerabat untuk memakai nomor telepon mereka. Gunakan hanya satu nomor telepon untuk menghindari kebingungan informasi. Bila memungkinkan, bagi yang sudah bekerja dapat menggunakan nomor telepon di tempat bekerja. Tulis nomornya dengan lengkap disertai dengan kode, contoh 021xxxxxxx.
c. Jenis Kelamin
Kolom jenis kelamin boleh dihapuskan, apabila dalam iklan jelas dinyatakan bahwa yang dicari hanya laki–laki atau perempuan. Tetapi, bila tidak dijelaskan, keterangan ini harus ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar